Saat ini kemewahan F1 menjadi seperti lepas kendali. Ruang untuk ”team sekadar” menjadi tidak ada. Pertunjukkan F1 semakin melambung ke atas. Tempat yang tersedia hanyalah bagi pemodal-pemodal besar. Musim 2008 belum berakhir, sebuah team sudah menarik diri dari pertempuran. Alasan finansial membuat Team Super Aguri colong playu. Mundur dari gelanggang, karena isi kantong yang sudah kosong.
Bermacam aturan telah dicoba untuk mengerem agresifitas team-team besar. Namun hasilnya belum lah signifikan untuk mampu membuat jarak antar team menjadi dekat. Sebelum race dimulai, kita sudah bisa menebak team-team yang akan muncul di podium. Bahkan lebih jauh lagi, sebelum sebuah session dimulai. Akibatnya unsur kejutan sebagai sebuah daya tarik pertunjukkan menjadi sangat minim di F1. Ada kecenderungan Formula One Race bergerak ke arah kemonotonan. Walaupun di luar sirkuit, kita masih mendengarkan kejutan-kejutan dari persaingan antar team. Tapi secara teknis, kondisi monoton memang sudah di depan mata.
Sudah saatnya F1 memuaskan keiniginan penikmat layar kaca. Yang selalu berharap dengan kejutan-kejutan di setiap balapan. Biar taruhan-taruhan kecil bisa dilakukan, sebagai sebuah pelengkap menikmati sebuah tontonan. Perlu aturan-aturan dahsyat sebagai pengerem agresifitas team-team kaya. Atau, mungkin para team besar ini membutuhkan pendekatan lain. Sebuah sentuhan hati nurani, misalnya. Yang jelas, salib-menyalib di tengah race semakin sering disaksikan. Agar kami tak cepat bosan lalu beralih ke tempat lain. Ingat, kami punya sebuah alat bernama Remote Control!