Lupakanlah harapan untuk orang minang perantauan bisa bekerjasama dan melakukan sebuah kerja besar. Apalagi bermimpi untuk menjadi sebuah gerakan kesukuan besar seperti orang Israel dan China lakukan. Jangan pernah kawan-kawan.
Rasanya kita cocoknya memang sekadar berkumpul bersama, merencanakan dan melaksanakan pertunjukkan randai, saluang, domino barabab dan sebagainya. Lebih dari itu. Susah rasanya. Lihatlah contoh ka nan sudah dan tuah ka nan manang. Usulan mangumpuakan pitih seribu yang dilontarkan Soeharto di tahun 80an, tak pernah berkembang dengan baik. Cuma begitu-begitu aja. Tak sepenuhnya salah, ada orang yang beranggapan organisasi ini hanya jadi alat mempopulerkan pengurusnya, atau mempertahan posisi publik pengurusnya.
Menurut kawan saya, sesama minang kita tidak punya lagi yang namanya trust. Katanya lagi, bisa jadi karena orang yang selama ini diberikan kepercayaan, tak pernah sungguh menjalankannya. Pragmatis belaka. Katanya juga, tak heran sebuah organisasi pengumpul dana abadi sosial, performancenya tak lebih bagus dari sebuah panitia pembangunan mesjid. Padahal organisasi ini dipayungi oleh orang nomor satu di ranah dan rantau. Pelaksananya juga banyak bergelar profesor, dan sebagian besar pengurusnya adalah orang yang berkategori well educated.
Sekali lagi, ini menurut kawan saya. Dan, saya lagi menimbang-nimbang komentar kawan saya ini. Hmmm.... rasanya kawan saya ini ada benarnya.
Salam
Rasanya kita cocoknya memang sekadar berkumpul bersama, merencanakan dan melaksanakan pertunjukkan randai, saluang, domino barabab dan sebagainya. Lebih dari itu. Susah rasanya. Lihatlah contoh ka nan sudah dan tuah ka nan manang. Usulan mangumpuakan pitih seribu yang dilontarkan Soeharto di tahun 80an, tak pernah berkembang dengan baik. Cuma begitu-begitu aja. Tak sepenuhnya salah, ada orang yang beranggapan organisasi ini hanya jadi alat mempopulerkan pengurusnya, atau mempertahan posisi publik pengurusnya.
Menurut kawan saya, sesama minang kita tidak punya lagi yang namanya trust. Katanya lagi, bisa jadi karena orang yang selama ini diberikan kepercayaan, tak pernah sungguh menjalankannya. Pragmatis belaka. Katanya juga, tak heran sebuah organisasi pengumpul dana abadi sosial, performancenya tak lebih bagus dari sebuah panitia pembangunan mesjid. Padahal organisasi ini dipayungi oleh orang nomor satu di ranah dan rantau. Pelaksananya juga banyak bergelar profesor, dan sebagian besar pengurusnya adalah orang yang berkategori well educated.
Sekali lagi, ini menurut kawan saya. Dan, saya lagi menimbang-nimbang komentar kawan saya ini. Hmmm.... rasanya kawan saya ini ada benarnya.
Salam
No comments:
Post a Comment